Setiap kali kita membaca soal
fisika, begitu selesai membaca soal kita seharusnya langsung mengenali termasuk
dalam kategori apa soal tersebut? Mengenali tipe-tipe soal akan membantu kita
dalam mengantisipasi dan memperkirakan arah dan maksud dari soal yang diujikan
dan tentu diharapkan mampu menjawab soal itu dengan tepat dan mudah. Oleh
karena itu di sini akan diperkenalkan tentang berbagai tipe soal yang dimaksud.
Tipe-tipe soal fisika dapat dikategorikan sebagai berikut :
- Tipe Teori, tipe ini adalah tipe soal yang memuat kalimat dan kata-kata saja, dan biasanya hanya sedikit mengandung angka. Soal tipe ini yang memuat angka biasanya juga tidak membutuhkan perhitungan yang rumit dan juga tidak memerlukan operasi arithmatika yang sulit. Soal tipe ini digolongkan menjadi dua tipe saja, yaitu; Tipe Hafalan dan Tipe Makna. Untuk menguasai jenis soal bertipe ini seorang siswa wajib memiliki pengalaman membaca buku pegangan, buku yang digunakan oleh siswa dan guru di sekolah, buku-buku referensi. Di samping itu siswa juga dianjurkan lebih fokus memperhatikan ketika guru menjelaskan suatu konsep.
- Tipe Hafalan, tipe ini adalah tipe soal yang memuat kalimat dan kata-kata saja, dan merupakan suatu kesatuan konsep baik sifatnya tunggal maupun terstruktur atau satu bagian tetapi terdiri-dari sub bagian yang terperinci. Tipe soal ini biasanya telah dikenal oleh para siswa dan siswa biasa menyebutnya dengan Soal Teori. Agar menguasai soal tipe jenis ini yang harus dilakukan oleh siswa adalah dengan menghafalnya dengan cara membaca berulang-ulang. Namun demikian cara membaca berulang-ulang merupakan cara yang sangat konvensional dan tidak memberikan efek pemahaman terhadap suatu konsep. Istilah sindirannya bila terantuk batu hilang semua ingatannya, alias mudah terlupakan. Cara yang lebih baik adalah dengan teknik membaca dan berusaha untuk mengatakannya dalam bahasa sendiri (What do you want to say). Cara yang efektif dalam mengatakannya adalah dengan menggunakan pedoman tertentu dan dibantu dengan catatan ulang tulisannya sendiri, misalnya dengan singkatan atau membuat suatu akronim dari kalimat konsep yang dipelajari atau dari rincian konsep terstruktur yang dipelajari. Usahakanlah menghubungkan dengan berbagai hal yang paling Anda sukai.
i.
Contoh 1:
Sebutkanlah
warna spektrum cahaya urut dari warna yang memiliki panjang gelombang besar ke
warna yang memiliki panjang gelombang kecil! Jika Anda dalam mempelajari atau
membaca deret spektrum cahaya tampak dari panjang gelombang besar ke kecil
biasanya kita singkat dengan Me-Ji-Ku-Hi-Ni-U, maka pertanyaan dalam contoh ini
dengan mudah dapat dijawab : Merah-Jingga-Kuning-Hijau-Biru-Nila-Ungu.
Bagaimana jika seandainya pertanyaannya dibalik menjadi berikut: Sebutkanlah
warna spektrum cahaya urut dari warna yang memiliki panjang gelombang kecil
ke warna yang memiliki panjang gelombang besar! Tentu dalam mempelajari
urutan spektrum agar tidak salah atau terbalik, perlu ditambahkan dengan suatu
patokan yang pasti. Jadi singkatan Me-Ji-Ku-Hi-Ni-U dapat ditambahkan bahwa Me
dapat diartikan buah Melon dan U dapat diartikan buah dukU dan buah
melon lebih besar dari buah duku artinya melon (diidentikkan untuk panjang
gelombang besar) dan duku (diidentikkan untuk panjang gelombang kecil). Contoh
ini sekaligus memberikan cara bagaimana menghafalkan suatu kesatuan konsep
terstruktur. Contoh tersebut juga dapat memberitahukan kepada Anda bahwa hal
tersebut merupakan suatu cara menentukan patokan-patokan agar apa yang Anda
ingat dapat dipastikan benar dan tidak terbalik.
ii.
Contoh 2:
Apakah yang
dimaksud dengan percepatan ? Jawabnya, percepatan adalah suatu perubahan
kecepatan setiap satuan selang waktu. Pengertian percepatan ini ketika Anda
sedang mempelajari dan agar Anda mudah mengingatnya tentu Anda harus membuat
suatu pemahaman yang ada kaitannya dengan kata “Percepatan” kata “Percepatan”
mengandung kata dasar “Cepat” selanjutnya kita pahami dengan mengaitkan kata
“Cepat” dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kalimat: “Ayo cepat !”, dalam
sehari-hari maksudnya dalam waktu
relatif singkat kejadian tersebut segera selesai atau sampai. Jadi pemahamannya
untuk peristiwa gerak dalam waktu yang sama jarak yang ditempuh relatif lebih
jauh atau panjang dan tentu pemahaman mengenai kecepatan Anda dianggap sudah
lebih dulu tahu dan paham. Jadi bila pengertian kecepatan adalah jarak dibagi
waktu, maka pengertian percepatan dapat dipahami bahwa jarak pendek dibagi
waktu menjadi jarak panjang dibagi waktu (sebab waktu kita anggap tetap)
sehingga percepatan adalah selisih kecepatan besar dengan kecepatan kecil untuk
selang waktu perubahannya. Anda juga bisa menggunakan cara lain dengan
mengingat rumusnya, yaitu , maka a sebagai percepatan dapat dipahami lewat rumusnya
yaitu Dv
dibaca perubahan kecepatan dan Dt dibaca selang waktu, dan tanda per artinya dibaca
setiap.
- Tipe Makna, tipe ini adalah tipe soal yang memuat kalimat dan kata-kata yang menggunakan suatu formula konsep fisika tertentu yang menyatakan hubungan antar lambang atau variabel yang satu terhadap variabel yang lain dalam kesatuan formula atau rumus. Hubungan yang dimaksud biasanya menyangkut kesebandingan antara variabel yang satu terhadap variabel yang lain. Tipe soal ini sebenarnya relatif mudah dijawab oleh siswa yang telah memahami betul formula atau rumus suatu konsep tertentu. Siswa akan sulit mengerti maksudnya jika memang tidak paham dengan suatu formula atau rumus, apalagi bagi siswa yang tidak mengenal sama sekali formula atau rumus tersebut. Dalam menghadapi soal ini biasanya siswa tidak begitu menyadari adanya hubungan dengan suatu rumus, karena siswa lebih sering menghadapi suatu rumus hanya digunakan untuk menghitung suatu nilai atau besaran tertentu. Walaupun demikian biasanya setelah siswa menghadapi soal bertipe ini, mereka akan menyebutnya Soal Pemahaman dan soal ini dianggap soal yang sulit. Agar Anda menguasai soal tipe jenis ini, maka yang harus Anda lakukan adalah selalu berusaha untuk mampu membaca hubungan antar variabel setiap formula atau rumus yang Anda pelajari. Tentu saja Anda harus berlatih untuk membaca hubungan antar variabel terutama tentang kesebandingannya. Istilah kesebandingan tersebut adalah berbanding lurus dan berbanding terbalik, juga termasuk makna nilainya setelah mengetahui perbandingannya. Misalnya, apakah nilainya menjadi semakin besar atau semakin kecil, bahkan diharapkan mampu membaca nilai yang diperbesar berapa kali atau diperkecil menjadi berapa bagian kali. Cara yang efektif dalam menguasai soal Tipe Makna adalah pada saat mempelajari konsep baru yang memiliki rumus, Anda harus berusaha memahami makna masing-masing variabel dalam rumus konsep baru itu. Jika Anda terbiasa berlatih dalam membaca hubungan antar variabel di dalam suatu rumus niscaya Anda akan merasa lebih mudah menghadapi soal jenis Tipe Makna.
i.
Contoh 1:
Ketika sebuah
benda dijatuh bebaskan dari ketinggian tertentu di atas tanah, besaran fisis
apa sajakah yang akan mengalami perubahan dan yang tidak akan mengalami
perubahan ? Penyelesaian dari soal contoh ini dapat ditentukan berdasarkan pada
rumus , , , . p = m.v. Berdasarkan rumus-rumus tersebut, jadi yang
mengalami perubahan adalah kecepatan benda (v) karena kedudukannya berubah,
energi kinetik benda(Ek) karena kecepatannya berubah, energi potensial benda(Ep)
karena ketinggiannya berubah, kedudukan benda(s) karena bergeser, momentum
benda(p) karena kecepatannya berubah. Sedangkan yang tidak mengalami perubahan
adalah massa benda (m) karena massa adalah banyaknya partikel yang
terkandung di dalam suatu benda dan percepatan gravitasi, karena percepatan
gravitasi di suatu tempat relatif dianggap sama(tetap)
ii.
Contoh 2:
Apakah benar
untuk memperbesar percepatan sebuah benda dapat dilakukan dengan cara
memperbesar gaya
yang bekerja pada benda itu ? Soal ini dapat diselesaikan dengan formula hukum
II Newton, yaitu F = m.a atau , dari rumus ini percepatan berbanding lurus dengan gaya, maka bila gaya
diperbesar sedangkan nilai m tetap, maka percepatan (a) akan menjadi besar.
iii.
Contoh 3:
Bagaimanakah energi kinetik suatu benda bila
kecepatan benda tersebut diperbesar menjadi 2 kali mula-mula ? Penyelesaian
dari soal contoh ini dapat dijabarkan berdasarkan rumus energi kinetik, yaitu . Berdasarkan rumus tersebut, jadi energi kinetik sebanding
dengan kuadrat kecepatan, sehingga energi kinetiknya menjadi , artinya energi kinetiknya menjadi 4 kali energi kinetik
mula-mula.
No comments:
Post a Comment